Tanaman kakao--MI/Amiruddin Abdullah
Tanaman kakao--MI/Amiruddin Abdullah

Devisa Hasil Perkebunan Bali US$1 Juta

Antara • 27 Juli 2014 09:28
medcom.id, Denpasar: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi  Bali mencatat, perolehan devisa dari hasil perkebunan rakyat daerah ini mampu menembus angka US$1 juta selama  lima bulan periode Januari-Mei 2014. Angka ini naik 129 persen dari periode sama sebelumnya yang hanya US$442 ribu.
 
"Besar perolehan devisa hasil perkebunan itu, karena kakao hasil panen masyarakat Bali semakin gencar memasuki pasar ekspor dengan tujuan utama ke Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Minggu (27/7/2014).
 
Kakao merupakana matadagangan jenis baru dari Bali, dalam perolehan devisanya mampu menyalip hasil perdagangan kopi yang sudah menjadi mata dagangan tradisional yang dikapalkan ke pasaran luar negeri.

Sebagaimana catatan Disperindag Bali menyebutkan bahwa,  realisasi perdagangan kakao mencapai 67 ton bernilai US$586.708 dolar, kopi hanya terjual 66 ton seharga U$$426.580 dan vanili 69 kg senilai US$2.415 (Januari-Mei 2014).
 
"Dengan lancarnya pemasaran hasil perkebunan rakyat itu diharapkan petani akan lebih bergairah untuk memelihara tanamannya sehingga menghasilkan buah yang berkualitas," ujar Dewa Made Buana.
 
Dia mengakui, kakao produksi petani daerah ini baru mulai memasuki pasar ekspor dengan tujuan utama adalah konsumen Amerika Serikat, Australia dan Jerman, tentu dalam jumlah masih terbatas yakni masih dalam belasan ton per bulan.
 
Menurut dia, ada tiga daerah yang mengembangkan tanaman kakao di daerah ini yakni di Kabupaten Tabanan seluas
5.063 hektar, Jembrana, 3.555 seluas hektar, Buleleng 1.258 hektar, sisanya di Badung, Klungkung, Bangli dan Karangasem.
 
Harga hasil perkebunan ini di tingkat petani di daerah ini cukup stabil yakni tercatat Rp36.700/kg fermented dan Rp34.200/kg asalan. "Harga yang diterima petani itu cukup menggairahkan saat sekarang ini," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan