"Insyaallah asesmennya kita tahun depan lagi, jadi tahun depan lagi kita proses. Insyaallah sebagian besar kita naik ke (level) tiga," ujar Airlangga usai menyalurkan hak pilihnya di TPS 005, Jalan Tirtayasa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.
INDI merupakan bagian dari Making Indonesia 4.0, peta jalan untuk mencapai tujuan Indonesia menjadi negara 10 besar ekonomi dunia pada 2030. Saat ini, level INDI 4.0 RI bertengger di posisi 2,14.
Rentang skor penilaian INDI 4.0 terdiri dari lima level. Level 0 artinya perusahaan-perusahaan belum siap bertransformasi ke industri 4.0. Sedangkan Level 1 industri masih pada tahap kesiapan awal. Selanjutnya, Level 2 yakni industri pada tahap kesiapan sedang. Level 3 industri sudah pada tahap kesiapan matang. Level 4 industri sudah menerapkan sebagian besar konsep industri 4.0 di sistem produksinya.
Tahap awal asesmen INDI 4.0 diikuti oleh 326 perusahaan industri dari delapan sektor. Di antaranya sektor industri makanan dan minuman, tekstil, kimia, otomotif, elektronika, logam, aneka, dan sektor engineering, procurement, and construction (EPC).
Airlangga menyebut saat ini pemerintah terus menarik investasi dengan meyakinkan dunia usaha untuk masuk ke Indonesia. "Ini penting untuk menciptkan employment dan optimisme," tegas dia.
Menurutnya target kesiapan industri menuju 4.0 di tahun depan membutuhkan investasi yang besar seperti nternet of Things (IoT) untuk meningkatkan industri elektronika di dalam negeri.
"IoT akan menjadi bisnis baru ke depan yang luar biasa karena semua membutuhkan sim card. Mungkin satu orang hari ini dari handphone-nya ada dua, punya dua sim card, plus nanti ada di KTP dan yang lain pasti satu orang butuh 4-5 sim card. Ini adalah bisnis yang akan booming ke depan," pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News