Jokowi mengharapkan pinjaman modal tanpa agunan ini membuahkan hasil yang maksimal. Para nasabah yang sepenuhnya pengusaha kecil ini disarankan untuk fokus dahulu dalam meningkatkan laba.
"Jualan gorengan (nasabah BWM) saya tanya pinjaman modal dipakai untuk apa? Nasi uduk, ini yang benar dari gorengan menambah jadi nasi uduk," ujar Jokowi, saat peresmian BWM di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa, 18 Desember 2018.
Program yang diawasi dan didampingi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini dihadirkan dalam memudahkan akses keuangan di pedesaan. Para nasabah bisa mencicil setiap minggu dari penghasilan yang didapat dengan nominal terjangkau.
Namun demikian, Jokowi mewanti-wanti penerapan keliru dalam fasilitas pengembangan ekonomi keumatan ini. Keinginan para nasabah untuk membeli kebutuhan pelengkap niscaya bisa terpenuhi saat usaha berjalan mulus.
"Kalau sebulan ada untung Rp200 ribu hingga Rp500 ribu itu ditabung. Nah dari keuntungan ini mau beli TV silakan, tapi jangan dari pinjaman langsung beli TV," bebernya.
Masyarakat yang terlibat dalam program ini juga akan mendapatkan pelatihan wirausaha dan pendampingan pengembangan produk. Pola pembiayaan yang dibuat per kelompok atau tanggung renteng pun dilakukan untuk menambah motivasi.
"Kalau pinjaman digunakan untuk beli TV dipakai untuk beli pokonya barang konsumsi atau berbau kenikmatan itu ditahan dulu, dibelinya nanti dari keuntungan," pungkas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News