Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada 2014, luas area tanam bawang putih hanya sekitar 1.000 hektare. Lalu meningkat tajam pada 2018 mencapai 10 ribu hektare. "Sekarang tahun ini insyaallah, 20 ribu bahkan sampai 30 ribu," kata Amran, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.
Pemerintah juga bakal mewajibkan para importir bawang putih untuk menanam tanaman bumbu dapur itu. Harapannya mampu meningkatkan produksi di dalam negeri dan bisa mengekspornya ke luar negeri.
"Intinya seperti dulu bawang merah, gaduh-gaduh dikit tapi pada akhirnya ekspor dan swasembada," kata Amran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen pada Maret 2019. Sementara bawang merah menyumbang sebesar 0,06 persen inflasi. Dengan inflasi tercatat secara tahunan sebesar 2,48 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 0, 35 persen pada Maret 2019.
Sebelumnya, Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor 100 ribu ton bawang putih dan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar guna merealisasikan rencana itu.
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga saat ini belum mengeluarkan surat penugasan impor 100 ribu ton bawang putih kepada Perum Bulog. Surat penugasan belum terbit karena Bulog belum bisa mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian dan izin dari Kementerian Perdagangan.
"Tata caranya harus melalui rekomendasi dan izin. Sebelum ke sana, mesti ada penugasan dulu. Secara administrasi sekarang masih berproses," ujar Deputi Bidang Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro kepada Media Indonesia, akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News