Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adrianto mengatakan pembiayaan dengan skema KPBU sangat memungkinkan. Mengingat pemerintah juga tidak bisa sendirian membangun infrastruktur dengan mengandalkan anggaran negara.
"Selesainya program MRT, ini menunjukkan skema KPBU berjalan baik. Dan mudah-mudahan lebih banyak swasta terlibat dalam pembangunan infrastruktur," kata dia kepada Medcom.id di Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019.
Proyek MRT Jakarta yang bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo akhir pekan ini dinilai akan membawa dampak positif bagi perekonomian. Meskipun belum ada studi khusus soal itu, kehadiran MRT Jakarta diyakini akan mendongkrak ekonomi, khususnya DKI Jakarta.
"Saat ini tahap yang sedang dikerjakan adalah (kajian) dampak belanja pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi, belum sampai analisa MRT secara khusus. Setelah melihat dampak belanja baru melihat spesifik pada jalan tol, termasuk MRT," ungkapnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengaku optimistis kehadiran MRT Jakarta akan membawa dampak positif terhadap perekonomian. Apalagi MRT merupakan transportasi massal yang menghubungkan ibu kota dan sekitarnya.
"Dinamika ekonomi yang muncul mulai dari ekonominya, harga propertinya, kegiatan ekonomi karena ada flow dari 130 ribu orang per hari setiap lima menit," kata Sri Mulyani usai menjajal MRT di Stasiun Senayan, Jakarta, Rabu 6 Maret 2019 lalu.
Dengan mobilitas masyarakat yang luar biasa, dirinya menambahkan, akan ada permintaan untuk kebutuhan turunannya. Misalnya saja untuk makanan dan minuman, bahkan pemilihan tempat tinggal bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
"Mungkin keputusan untuk tempat tinggal. Orang sekarang tahu kalau bisa di pinggir kota tanpa macet, orang enggak perlu beli apartemen di tengah kota, atau kosnya di tengah kota. Dia bisa kos di Lebak Bulus dengan waktu 30 menit," jelas dia.
Kehadiran moda transportasi massal seperti MRT diharapkan bisa menekan inefiensi dari kegiatan di Jakarta. Misalnya saja dengan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), mengurangi kemacetan, hingga mengurangi polusi udara di ibu kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News