Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono mengatakan target pariwisata Labuan Bajo 2019 tidak tercapai lantaran bandara belum bertaraf internasional.
"Memang karena bandara Komodo belum bertaraf internasional," katanya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 15 November 2019.
Shana merinci wisatawan mancanegara asal Eropa masih mendominasi kunjungan ke Labuan Bajo dengan Prancis berada pada peringkat teratas sejak 2018.
Sementara, Tiongkok menjadi satu-satunya negara asal Asia yang masuk ke dalam 10 besar asal negara wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo.
"Kunjungan wisatawan mancanegara dari Tiongkok mengalami kenaikan yang signifikan dengan menempati peringkat ke-2," ungkap dia.
Lebih lanjut rata-rata lama tinggal wisatawan di Flores Barat mencapai 6,5 hari. Atraksi wisata pun masih menjadi alasan pelancong untuk berkunjung ke Labuan Bajo. Di antaranya, snorkeling, wisata pulau/pantai, menyelam dan eksplore Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, rata-rata pengeluaran wisatawan selama berlibur di Taman Nasional Komodo mencapai USD977,43. Pengeluaran tersebut paling banyak dihabiskan untuk wisata selam dan pelesir.
"Secara umum kepuasan wisatawan mancanegara terhadap atraksi wisata yang ada cukup baik. Namun perlu perbaikan pada beberapa aspek seperti kebersihan," terang Shana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News