Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (tengah). Foto: MI/Panca Syurkani.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (tengah). Foto: MI/Panca Syurkani.

Pupuk Indonesia Target Ekspor Rp8,31 Triliun

Annisa ayu artanti • 18 September 2018 15:34
Jakarta: Pupuk Indonesia Grup akan mendorong kinerja ekspor sebagai upaya untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Hingga akhir 2018, perseroan menargetkan dapat mengekspor pupuk senilai Rp8,31 triliun.
 
Selama Januari hingga Agustus 2018, perseroan berhasil mengekspor sebanyak 1.081.425 ton pupuk senilai Rp4,55 triliun. Terdiri dari 616.294 ton urea, 371.841 ton amoniak, dan 93.290 ton NPK.
 
"Pupuk Indonesia memproyeksikan dapat mengekspor pupuk urea, amoniak, dan NPK hingga akhir 2018 dengan nilai Rp8,31 trilliun," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa, 18 September 2018. 

Aas menilai ekspor yang dilakukan Pupuk Indonesia dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional dengan sumbangan devisa pada negara. 
 
Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor Pupuk Indonesia yakni Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Malaysia, Timur Leste, Singapura, Tiongkok, Jepang, hingga Korea Selatan. 
 
"Untuk lebih meningkatkan ekspor, Pupuk Indonesia akan memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan melalui berbagai kegiatan promosi tingkat Internasional dan juga ikut serta dalam kegiatan misi dagang," imbuh Aas.
 
Selain mendorong ekspor ke pasar Internasional, Pupuk Indonesia juga fokus untuk memenuhi kebutuhan stok pupuk nasional. Pupuk Indonesia akan menyediakan stok pupuk dengan jumlah dua kali melebihi ketentuan stok yang ditetapkan pemerintah, sehingga cukup untuk musim tanam Oktober-Maret mendatang. 
 
"Dalam menghadapi musim tanam Oktober-Maret mendatang, kami sudah menyiapkan stok pupuk di gudang lini II dan III yang jumlahnya melebihi ketentuan pemerintah sehingga aman untuk musim tanam," tutup Aas.
 
Hingga 12 September 2018, total stok pupuk secara nasional di Lini III san IV atau di gudang kabupaten dan kios sebesar 1.475.323 ton. Rinciannya, stok nasional di Lini III dan IV terdiri dari 519.804 ton urea, 466.608 ton NPK, 136.580 ton organik, 182.264 ton SP-36, dan 170.067 ton ZA.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan