Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengaku optimistis kerja sama ini merupakan langkah yang tepat untuk mendukung pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal produksi kelapa sawit.
"Bank Muamalat optimistis pembiayaan ini dapat menjadi salah satu langkah tepat untuk mendukung tumbuh kembangnya potensi dan kualitas industri kelapa sawit nasional, tidak hanya bagi pasar dalam dalam negeri melainkan juga bagi pasar mancanegara," kata Endy, di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Sementara itu, Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y. Sugiarto menambahkan, kerja sama dengan PPAK merupakan salah satu bagian inisiasi strategis Bank Muamalat di tahun ini dalam bidang pembiayaan bisnis korporasi.
Pembiayaan ini akan digunakan untuk investasi pembangunan pabrik pengelolaan kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 45 ton per jam di Sengingi, Riau. Adapun pembiayaan ini akan dilakukan secara bertahap, yakni tahap pertama (line facility Al Murabahah I) Rp70 miliar dengan tenor 60 bulan dan tahap kedua (line facility Al Murabahah II) Rp5 miliar dengan tenor 12 bulan revolving.
Saat ini, DMR tengah membangun pabrik PKS yang dijadwalkan rampung pada akhir Desember 2016. DMR menargetkan pada Januari 2017, perusahaan dapat memulai pengelolaan kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton per jam di Sengingi, Riau.
Adapun produk yang sudah dihasilkan DMR yakni minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dengan target penjualan ke luar negeri sebesar 70 persen dan sisanya di domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id