Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono (paling tengah). (FOTO: Dokumentasi Kemenperin)
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono (paling tengah). (FOTO: Dokumentasi Kemenperin)

Kemenperin Terbangkan Produk Fashion Indonesia ke Pasar Eropa

Husen Miftahudin • 03 September 2016 10:10
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mempromosikan potensi produk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ini ke tujuan utama pasar ekspor seperti negara-negara Eropa. Ini agar produk fashion Indonesia dikenal dan memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.
 
"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi beberapa desainer terbaik Indonesia untuk mengikuti pameran fashion tingkat internasional seperti Collection Première Moscow (CPM)," kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).
 
Sigit menjelaskan, program promosi tersebut merupakan inisiasi dari Kemenperin bersama Badan Ekonomi Kreatif, Garuda Indonesia Airlines, dan Kementerian Perdagangan, yang diharapkan menjadi lokomotif bagi produk industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia agar dapat go international dengan lebih ekspansif.

"Produk fashion Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Daya kreativitas dari generasi muda terus tumbuh. Terbukti dari karya mereka yang membanjiri pasar fashion, baik secara online maupun di bazar-bazar label indie," paparnya
 
Oleh karena itu, dalam upaya memperluas pasar ekspor, diperlukan upaya membangun posisi strategis sehingga pihak luar dapat melihat dan mengenal keunggulan dan kekhasan dari produk industri TPT Indonesia.
 
"Misalnya, promosi yang masif terkait potensi dan kreativitas, termasuk keunikan ragam kain yang kita miliki serta kolaborasinya dengan dunia fashion sehingga menjadi busana ready to wear yang unik, yang kami sebut fashion craft," tutur dia.
 
Sigit mengharapkan, lima sampai sepuluh tahun ke depan, industri TPT Indonesia sudah siap menyambut para pembeli dari luar negeri yang hadir pada pameran internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Sehingga target indonesia menjadi pusat industri fashion muslim dan fashion Asia pada 2020 dan 2025 dapat tercapai.
 
"Dengan mengikuti pameran CPM ini, diharapkan nantinya para buyers tidak ragu lagi untuk melakukan buying trip ke negara kita dengan menghadiri acara-acara fashion yang kita gelar," tegas Sigit.
 
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan mendorong pembukaan pasar industri TPT nasional ke Uni Eropa karena peluangnya masih cukup besar.
 
"Jadi, kalau pasarnya telah terbuka, kami yakin berpotensi meningkatkan pasar industri tekstil nasional hingga dua kali lipat dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan," tuturnya.
 
Saat ini, industri TPT nasional telah menyerap tenaga kerja sebanyak tiga juta orang atau menyumbang sebesar 10,6 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur. Nilai investasi sektor padat karya ini mencapai Rp8,45 triliun. Bahkan, kontribusinya cukup signifikan terhadap perolehan devisa dengan nilai ekspor mencapai USD12,28 miliar pada 2015.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan