"Ini untuk mengembangkan layanan digital kami, peralatan untuk mendekatkan konsumen, dan sistem penjualan," kata Director of Consumer Banking Group DBS Indonesia Wawan Salum, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Wawan mengatakan investasi tersebut disalurkan untuk 15 tahun. Selama periode tersebut, kedua perusahaan yakin pendapatan dari bancassurance dapat tumbuh minimal 40 persen setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan 40 persen itu maka kontribusi bancassurance bagi pendapatan untuk DBS bisa menyumbang 30 persen.
"Namun untuk pendapatan komisi (fee based income) dari bancassurance saya mesti lihat data lagi," ujarnya yang enggan mengungkapkan andil pendapatan komisi dari layanan bancassurance.
Wawan menjelaskan investasi itu akan digunakan dua perusahaan untuk mengolah sistem basis data lengkap (big data) yang akan mempertajam penetrasi produk ke nasabah. "Kami bekali manajer (relationship manager) untuk para konsumen dengan sistem manajemen yang interaktif," ungkapnya.
Adapun produk terbaru dari bancassurance kedua perusahaan itu yang diluncurkan hari ini adalah MiWealth Production untuk layanan finansial dana pensiun. Diharapkan, produk semacam ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News