Managing Director Indonesia Eximbank Dwi Wahyudimengatakan fasilitas tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek proyek konstruksi di dalam maupun luar negeri guna mendukung aktivitas ekspor.
"Fasilitas ini akan dipergunakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk mengerjakan proyek-proyek di bidang konstruksi dan infrastruktur baik di dalam maupun di luar negeri yang mendukung aktivitas ekspor nasional," jelas Dwi Wahyudi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 2/2009, Indonesia Eximbank didirikan untuk mendukung ekspor nasional melalui penyediaan fasilitas pembiayaan, penjaminan dan asuransi serta jasa konsultasi. Pembiayaan yang diberikan Indonesia Eximbank salah satunya untuk mendukung proyek infrastruktur penunjang ekspor baik di dalam maupun luar negeri seperti pembangunan pelabuhan, bandar udara, jalan, pembangkit tenaga listrik dan pabrik.
Di 2015, Indonesia Eximbank telah memberikan pembiayaan untuk proyek infrastruktur sebesar Rp13,6 trilliun atau 18,14 persen dari total pembiayaan. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) merupakan salah satu BUMN yang bekerjasama dengan Indonesia Eximbank dalam proyek infrastruktur.
ADHI merupakan BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia yang saat ini memiliki lini bisnis Konstruksi, EPC, Properti, Manufaktur Precast, dan Transportasi. Dengan transformasi dan strategi yang didukung oleh seluruh armada, ADHI telah mampu membuktikan bahwa dengan filosofi bekerja cerdas, jujur bertanggung jawab, dan senantiasa bersahaja, bergerak bersama sesuai visi ADHI menuju Perusahaan Konstruksi Terkemuka di Asia Tenggara.
Pada 2016 ADHI mencanangkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp25,1 triliun, dimana lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1 persen, EPC 6,9 persen, Properti 8,6 persen dan Manufaktur Precast sebesar 9,4 persen.
Sementara total pendapatan usaha di 2016 direncanakan sebesar Rp20,0 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 57,5 persen, EPC 5,8 persen, Properti 8,4 persen, dan Precast 6,7 persen serta dari kontribusi proyek LRT sebesar 21,6 persen.
Pada kontrak baru ADHI sepanjang Januari 2016 berhasil tercapai Rp1,1 triliun dengan total tender diikuti senilai Rp1,7 triliun. ADHI juga berpengalaman dalam mengerjakan proyek di luar negeri. Proyek-proyek luar negeri yang telah diselesaikan oleh ADHI antara lain Proyek Jalur Kereta Api di India, Pilal Complex di Oman, dan proyek pembangunan jalan raya di Timor Leste.
Dengan tersedianya fasilitas pembiayaan infrastruktur ini, Indonesia Eximbank berharap dapat membantu pengembangan infrastruktur yang dapat meningkatkan daya saing barang dan jasa ekspor Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News