Ilustrasi (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Ini Penyebab Uang Beredar Alami Perlambatan

Angga Bratadharma • 01 Maret 2016 18:49
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) membukukan perlambatan M2 atau uang beredar dalam arti luas terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan penyaluran kredit. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar Rp4.009,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen (yoy), melambat dari 10,1 persen di bulan sebelumnya.
 
Mengutip laman resmi BI, Selasa 1 Maret, dijelaskan perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit di periode itu terjadi pada kredit produktif yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). KMK tercatat sebesar Rp1.839,3 triliun atau tumbuh 6,9 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 8,4 persen.
 
Perlambatan KMK terutama terjadi pada kredit yang disalurkan pada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masing-masing tumbuh melambat dari 11,5 persen (yoy) dan 10,3 persen (yoy) menjadi 9,3 persen (yoy) dan 8,4 persen (yoy).

Selain itu, KI yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp1.025,1 triliun atau tumbuh melambat dari 14,6 persen (yoy) menjadi 13,8 persen (yoy) pada Januari 2016. Secara sektoral, melambatnya pertumbuhan KI terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan kontruksi yang masihg-masing tumbuh sebanyak 18,3 persen (yoy) dan 13,9 persen.
 
Sementara itu, kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh dengan stabil. Kredit UMKM yang disalurkan perbankan pada Januari 2016 tercatat sebesar Rp719,2 triliun atau tumbuh stabil sebesar 10,1 persen (yoy).
 
Berdasarkan skala usahanya, kredit yang disalurkan pada skala usaha mikro mengalami perlambatan sebesar 16,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sedangkan kredit pada skala usaha kecil dan menengah tumbuh atau meningkat dari 6,9 persen (yoy) dan 9,0 persen (yoy) menjadi 7,4 persen (yoy) dan 9,1 persen (yoy).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan