"Kami berharap pemerintah dapat segera menemukan cara untuk melakukan konsolidasi dan mempersatuan industri baja nasional," kata Co-Chairman IISIA (Indonesia Iron and Steel Industry Association) Hidayat Triseputro, seperti dikutip dari Antara,di Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Menurut Hidayat, sama seperti negara-negara ASEAN lainnya tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah serangan baja impor murah asal Tiongkok dan negara-negara luar ASEAN. Hal semacam ini perlu diantisipasi agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
Dia berharap Indonesia bersama-sama negara-negara ASEAN lainnya bisa kompak bersatu untuk mengambil langkah-langkah taktis dan strategis untuk mengamankan industri di ASEAN maupun negaranya masing-masing.
Hidayat menambahkan dukungan pemerintah berupa program SNI, penataan bea impor, kebijakan TKDN, pemberian tax allowance, serta peningkatan penyerapan produk baja terutama untuk proyek-proyek pemerintah yang menggunakan APBN diharapkan dapat menggerakkan industri baja nasional guna terus bertumbuh.
"Setiap industri yang menggunakan baja sebagai bahan baku sudah semestinya menggunakan produk lokal mendukung P3DN. Kami dari asosiasi parbikan baja mengharapkan jembatan baja disuplai oleh perusahaan dalam negeri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id