Hal tersebut lantas memengaruhi tingkat kepercayaan publik dan bisnis terhadap sistem perdagangan multilateral. APEC pun memandang harus ada upaya kolektif untuk mengembalikan peran dan fungsi WTO ke jalan yang tepat melalui skema reformasi.
“Penguatan WTO perlu dilakukan segera dengan fokus pada penyelesaian isu prioritas seperti mengatasi macetnya proses pemilihan anggota Appellate Body WTO. Semua pihak bertanggung jawab mengembalikan WTO yang berlandaskan pada aturan, bebas, terbuka, adil, transparan, dan inklusif,” ujar Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita saat menghadiri APEC Ministers Responsible for Trade (MRT) Meeting di Vina Del Mar, Chile, dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 19 Mei 2019.
Di samping menyuarakan keprihatian atas WTO, Indonesia juga menyampaikan pentingnya implementasi Bogor Goals 2020. Menyisakan setahun, seluruh negara anggota harus bisa menciptakan peningkatan kerja sama regional di kawasan Asia Pasifik guna memperlancar perdagangan barang dan jasa serta ivestasi. Adapun, langkah yang bisa dilakukan saat ini untuk merealisasi hal tersebut ialah dengan mengoptimalkan industri 4.0.
“Konektivitas merupakan kunci dalam pemanfaatan Industri 4.0, ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. APEC perlu memanfaatkan transformasi industri untuk meningkatkan partisipasi seluruh ekonomi dalam rantai nilai global, khususnya keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), peran wanita dan pengusaha muda,” terang pria yang karib disapa Enggar.
Bogor Goals adalah deklarasi yang dihasilkan dalam KTT APEC di Bogor pada 1994. Kesepakatan yang dicapai adalah menciptakan liberalisasi sistem perdagangan dan investasi 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang.
Tujuan dari Bogor Goals antara lain memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka, meningkatkan liberalisasi perdagangan dan jasa, mengintensifkan kerja sama ekonomi di Asia-Pasifik dan mempercepat proses liberalisasi melalui penurunan hambatan perdagangan dan investasi lebih jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News