"Sekarang ini hanya 650 ribu penumpangnya dan akan menjadi 4 juta yang kita harapkan kurang dari 10 tahun," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Ia mengatakan pengembangan Bandara Komodo dilakukan oleh Konsorsium CAS dengan anggota yaitu PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) selama 25 tahun.
Budi menyebutkan nilai investasi proyek tersebut berjumlah Rp1,23 triliun selama lima tahun, pembiayaan operasional mencapai Rp5,7 trilun selama 25 tahun, serta jaminan senilai Rp5 miliar dari investor.
"Pengoperasian ini konsesinya berlangsung selama 25 tahun dan setelah itu aset tersebut kembali ke pemerintah," ujarnya.
Dirinya menjelaskan ruang lingkup dari proyek KPBU meliputi perpanjangan landas pacu, pembangunan dan perluasan gedung terminal penumpang sekaligus kargo, perkerasan landasan pacu dan taxiway, perluasan apron dan area parkir kendaraan, serta pengembangan fasilitas lainnya.
Ia menuturkan pengembangan terminal Bandara Komodo akan membutuhkan waktu sekitar lima tahun, sedangkan untuk perpajangan landasan pacu atau runway ditargetkan selesai dalam dua tahun. Perpajangan landasan pacu akan dilakukan dari yang semula 2.400 meter menjadi 2.750 meter.
"Sehingga pesawat seperti Airbus A300 dapat langsung mendarat di Bandar Udara Komodo," ucapnya.
Tak hanya itu, Budi mengatakan, melalui pengembangan bandara dan perpanjangan landasan pacu diharapkan mampu menarik penerbangan dari luar negeri sehingga negara seperti Tiongkok, Jepang, dan India berkenan membuka penerbangan langsung ke bandara ini.
"Runway paling lama dua tahun. Kalau terminal mungkin bertahap karena kita ingin dapat penerbangan luar negeri yang potensial seperti dari Tiongkok, Jepang, dan India," ujarnya.
Sementara itu, CEO PT Cardig Aero Service Diono Nurjadin menuturkan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan sesuai dengan target pemerintah khususnya dalam melakukan perluasan terminal yang sesuai dengan kebutuhan.
"Kami rencananya sesuai target pemerintah menginginkan kapasitas airport meningkat sampai 4 juta penumpang. Maka kami lakukan perluasan terminal sesuai kebutuhan traffic yang berkembang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News