Suprajarto menolak menjadi Direktur Utama BTN. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin
Suprajarto menolak menjadi Direktur Utama BTN. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin

Perombakan Direksi BUMN Pengaruhi Harga Saham BRI-BTN

Annisa ayu artanti • 30 Agustus 2019 12:43
Jakarta: Perombakan susunan direksi emiten perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memengaruhi pergerakan harga sahamnya. Adapun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN sebelumnya menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan memutuskan untuk memberhentikan Maryono dari jabatan direktur utama.
 
Dalam rapat itu juga diputuskan untuk mengangkat Suprajarto duduk sebagai orang nomor satu di bank yang fokus bisnisnya di penyaluran kredit perumahan. Namun, Suprajarto menolak menerima keputusan RUPSLB itu. Untuk diketahui, Suprajarto sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama BRI.
 
Mengutip data RTI, Jumat, 30 Agustus 2019, harga saham BRI dibuka negatif usai dirotasinya Suprajarto dari kursi Direktur Utama BRI dan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Utama BTN. Saham emiten berkode BBRI tersebut berada di level Rp4.190 per saham atau turun dari penutupan perdagangan hari sebelumnya yang sebesar Rp4.200 per saham.

Namun, setelah 15 menit perdagangan dibuka, saham BBRI kembali menguat tipis ke level Rp4.220 per saham.
 
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan meski tidak berimbas signifikan terhadap nilai harga saham perombakan direksi ini memang langsung direspons pasar. Menurutnya, pelaku pasar melihat perombakan dan penolakan Suprajarto itu terjadi karena ada permasalahan di fungsi direksi khususnya direktur utama dalam organisasi.
 
"Pastinya iya (ada efek harga saham). Penolakan Pak Suprajarto menunjukan ada permasalahan dari fungsi BOD terkhusus CEO dalam struktur organisasi korporasi sangat signifikan," kata Alfred, kepada Medcom.id, di Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2019.
 
Alfred melihat penolakan yang dilakukan Suprajarto mengindikasikan keputusan perombakan direksi BUMN tersebut dilakukan secara sepihak. "Sehingga benar agenda RUPSLB lima BUMN kuat nuansa politis dan bukan diperuntukkan untuk kepentingan korporasi," ucapnya.
 
Selain itu, penolakan juga diindikasikan lantaran performa BBRI lebih baik ketimbang dengan tiga BUMN pelat merah lainnya. "Jadi, ketika BBRI yang perform justru dirombak, di tengah kondisi makro perbankan yang berat dan tentu akan membebani korporasi," tukas dia.
 
Sementara itu, harga saham BTN sumringah pada perdagangan hari ini. Saham emiten ini melonjak 0,99 persen dari perdagangan hari sebelumnya yang sebesar Rp2.030 per saham menjadi Rp2.040 per saham.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan