"Terkait intervensi IMF, saya jawab tidak," tegas dia saat uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi XI, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Dirinya menambahkan, kedekatannya karena pernah mendapat posisi di IMF justru dapat menguntungkan Indonesia. Dengan begitu, kepentingan Indonesia akan tetap terjaga tanpa ada intervensi dari IMF khususnya kepada OJK nantinya.
"Saya di IMF menjual dalam arti mempromosikan Indonesia, saya memperkenalkan Indonesia, dan saya mempengaruhi IMF untuk Indonesia. Kita harus bisa mempengaruhi IMF untuk kepentingan Indonesia, bukan diintervensi," jelas dia.
Sebelumnya sejumlah anggota Komisi XI DPR RI mempertanyakan independensi Wimboh karena pernah menjabat di IMF. Kedekatan itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi kebijakan yang akan diambil jika Wimboh terpilih sebagai Ketua DK OJK.
"Ada sedikit catatan, kalau Bapak punya koneksi kuat dengan IMF. Dikhawatirkan ini Bapak akan diintervensi," kata Elviana, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain Elviana, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan juga mempertanyakan hal yang sama. Namun Wimboh dengan tegas meyakinkan jika intervensi dari IMF jika dirinya menjabat sebagai Ketua DK OJK tidak akan terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News