"Di Jatim, kami menindaklanjutinya dengan persiapan matang dalam rangka MEA maka 'Ayo Kerja' harus dipersiapkan menghadapi pasar bebas," ujarnya, ketika ditemui setelah dirinya menjadi inspektur upacara memperingati HUT ke-70 RI, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (17/8/2015).
Dalam rangka menghadapi MEA akhir tahun ini, ia mempersiapkan sektor perdagangan, baik ekspor dan impor ke luar negeri maupun perdagangan antarpulau, yang keduanya menjadi satu kesatuan yang memiliki nilai surplus.
"Kalau tidak maka sama dengan kondisi defisit neraca berjalan akan mengganggu rupiah. Karena itu, Jatim ingin mendukung 'Ayo Kerja' dalam rangka surplus perdagangan di Jatim," ucapnya.
Tidak itu saja, lanjut dia, untuk memperkuat industri sebagai tulang punggung dari ekonomi, industri harus memberikan nilai tambah primer, yakni hasil pertanian diolah, selanjutnya olahan menjadi produk.
"Seperti ulat sutera yang diolah menjadi benang, kemudian menjadi kain. Disinilah penguatan harus dilakukan," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, seraya menegaskan bahwa yang pasti tema "Ayo Kerja" jangan sampai membuat kondisi rupiah melemah pada 2016 dan pengangguran menjadi semakin banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News