Diretur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyatakan kemajuan teknologi yang sangat pesat, memudahkan semua aspek kehidupan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang teknologi komunikasi. Kemunculan telepon pintar atau smartphone dimanfaatkan oleh masyarakat pelaku usaha untuk melancarkan bisnis mereka.
"Bahkan tidak sedikit pula yang beralih secara menyeluruh dengan melakukan digitalisasi kegiatan usaha mereka," ungkap Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Sutanto, ditemui dalam acara seminar internasional yang dijalankan di The Mulia Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa, 6 Februari 2018.
Kondisi tersebut, bilang Agus, merupakan salah satu topik bahasan dalam gelaran seminar internasional yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan yang dihadiri 125 Penyelenggara jaminan sosial dari berbagai negara.
Agus mengatakan, seminar tersebut menyikapi revolusi industri 4.0 untuk mengantisipasi 10 tantangan Global yang direkomendasikan oleh International Social Security Association (ISSA). Kondisi ini dikatakan disruptive atau gangguan karena mengubah tatanan perekonomian konvensional yang selama ini berjalan.
Hal ini tentunya bukan hal yang buruk, namun justru memberikan tantangan tersendiri, salah satunya dari sisi jaminan sosial. "Dari pembicaraan kita terkait disruptive memberikan pengaruh dari ketenagakerjaan dan sustainability dari jaminan sosial," ungkap Agus.
Lanjut Agus, dalam menghadapi perkembangan perekonomian digital, BPJS Ketenagakerjaaan akan bekerja lebih keras, melakukan inovasi dan merekomendasikannya ke pemerintah. Bukan hanya itu, juga bisa memperbarui sistem teknologi.
"Kita sudah membangun sistem teknologi, alhamdulillah hampir 10 persen dalam waktu dekat kita akan umumkan bahwa sistem teknologi kita, kita perbaharui dalam sistem teknologi digital sehingga dapat meningkatkan produksi kita," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News