"Proyek ini berdiri di atas lahan 1,8 hektare (ha) berlokasi di samping terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan," kata Direktur Utama Totalindo Donald Sihombing, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu, 22 November 2017.
Totalindo dalam kerja sama tersebut, kata Donald, memiliki porsi 49 persen, sedangkan PD Pembangunan Saya Jaya sebesar 51 persen. Proyek pembangunan kawasan itu merupakan langkah awal dan diharap menjadi pijakan positif dalam menjalin relasi secara berkelanjutan.
Menurut dia, pembangunan kawasan terpadu sangat krusial di Jakarta. Maka dari itu, Jakarta sebagai kawasan megapolitan butuh solusi praktis atas kemacetan yang kerap mengganggu masyarakat Ibu Kota.
"Karena itu, pembangunan kawasan terpadu harus terus dikembangkan, baik sebagai hunian maupun komersial terintegrasi dalam satu kawasan dengan sistem transportasi massal," jelas Donald.
Selain itu, sambung dia, pembangunan hunian terpadu di Lebak Bulus merupakan bukti dan komitmen perusahaan dalam menyukseskan Program pemerintah. Terutama dalam penyediaan sejuta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Independen Totalindo Eko Wardoyo mengakui saat ini perusahaan belum merumuskan berapa porsi untuk MBR yang akan dibangun. Paling pasti, pembangunan proyek ini bakal dilaksanakan pada akhir 2018, bahkan jika tak ada hambatan, bisa lebih maju dari perkiraan.
"Proyek ini kami perkirakan selesai dalam tiga tahun," jelas Eko.
Terkait masalah penjualan, Eko menambahkan, akan dilakukan secara serentak dengan proses pembangunannya.
"Pada proyek ini, akan dijual untuk hunian, office, dan ritel," pungkas Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id