Menteri Perindustrian Saleh Husin. ANTARA FOTO Puspa Perwitasari.
Menteri Perindustrian Saleh Husin. ANTARA FOTO Puspa Perwitasari.

Menperin Usul Waktu Tax Holiday KEK di Sorong Lebih Lama

Annisa ayu artanti • 16 Juni 2016 16:56
medcom.id, Jakarta: Pemerintah saat ini sedang gencar melakukan pelebaran sayap mengembangkan industri-industri melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini, yang diusulkan adalah pembangunan KEK di wilayah timur Indonesia, Sorong, Papua.
 
Menanggapi hal itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan pengembangan KEK di kawasan Indonesia timur memerlukan tambahan insentif yang lebih besar dibandingkan dengan pengembangan KEK dikawasan Indonesia barat. Insentif itu yang akan mendorong minat investor.
 
"Insentifnya harus lebih dibanding KEK di Jawa. Jadi ada daya tarik investor," ungkap Saleh saat menghadiri IPO PT Sillo Maritime Perdana Tbk, di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Ia menyebutkan tax holiday, untuk pengembangan KEK di wilayah indonesia timur, diharapkan memiliki waktu lebih panjang dibandingkan KEK di wilayah Indonesia barat. Lamanya waktu ini diharapkan dapat mendukung perkembangan sejumlah industri di wilayah Indonesia timur.
 
"Contohnya tax holiday harus dibikin lebih lama. Contoh KEK di Sei Mangke sekian tahun, di Papua dibikin lebih lama," ucap dia.
 
Saat ini tercatat, industri yang telah berkembang di Sorong daiantaranya industri kelapa sawit, semen, aspal curah, dan tambang. Ia percaya dengan insentif yang menjanjikan pertumbuhan tidak akan menumpuk di pulau jawa. Pertumbuhan akan merata di Indonesia.
 
"Pertumbuhan tidak menumpuk di pulau Jawa saja," pungkas dia.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong untuk mempercepat pembangunan di Papua. Pemerintah Provinsi Papua Barat telah menyiapkan lahan.
 
"Untuk membangun tanah Papua, tak cuma memperkuat konektivitas, seperti membangun jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan. Tapi, juga harus menciptakan kawasan industri dan pusat pertumbuhan ekonomi," kata Presiden.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan