"Kita usahakan posisinya tiga tahun lagi di konsumer 60 persen dan korporasi 40 prsen," kata Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman ditemui di Panti Asuhan Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
Sebagai bagian dari pembiayaan konsumer, Bank Muamalat juga menargetkan peningkatan pebiayaan di sektor perumahan. Peningkatan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ditopang oleh relaksasi Finance to Value (FTV) oleh Bank Indonesia (BI).
"Mudah-mudahan ini peraturan lebih baik dan semoga bisa mendorong naiknya daya beli masyarakat di perumahan. Sejauh ini (pembiayaan KPR) lumayan bagus dan kita teruskan angsuran super ringan," jelas dia.
Hingga semester I-2016, pertumbuhan pembiayaan perumahan Bank Muamalat mencapai sekitar Rp400 miliar. Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 15 persen pada tahun ini. Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan pembiayaan perumahan KPR mencapai Rp1 triliun di akhir tahun.
Dirinya menambahkan, Bank Muamalat akan mewaspadai tren kenaikan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) di industri perbankan. Perseroan akan menjaga level NPF di bawah lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News