"Gaduh-gaduh sedikit itu bagus. Kalau sawah banyak tikusnya, kita mesti buat gaduh biar tikusnya kabur," ujar Rizal ditemui usai menghadiri DBS Asian Insights Conference 2015, di The Ritz Carlton Pacific Place, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015).
Kegaduhan yang ia maksud adalah gaduh yang mementingkan khalayak banyak, bukan kegaduhan untuk kepentingan diri sendiri. Karena gaduh itu sendiri ada dua, yakni gaduh putih dan gaduh hitam.
"Ada gaduh putih, ada gaduh hitam. (Gaduh hitam) semacam ini lebih ke arah rebutan jabatan, KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme). Nah itu mesti dikepret," tegas dia.
Kegaduhan merujuk pada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang melaporkan tindakan Ketua DPR RI Setya Novanto untuk kepentingan pribadi. Setya Novanto meminta saham kepada bos Freeport Indonesia dengan iming-iming dapat memuluskan langkah Freeport untuk memperpanjang operasi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak tidak mengganggu kerja para menterinya. Ia meminta semua pihak tak membuat gaduh. "Jangan ganggu menteri yang baru bekerja. Jangan buat gaduh," tukas Jokowi beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News