"Untuk memenuhi target 1.000 pasar, pembangunan sisanya akan bersumber dari Dana Alokasi Khusus yang sudah teralokasi ke kabupaten/kota," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, di Kemendag, Jalan MI Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).
Pada 2016, Kemendag merevitalisasi 878 pasar rakyat, terdiri dari 168 pasar melalui dana tugas pembantuan dan 710 pasar melalui Dana Alokasi Khusus APBN. Program revitalisasi pasar menerapkan SNI Pasar Rakyat dan mengembangkan desain pasar rakyat yang modern dengan desain tipe A, tipe B, tipe C, dan tipe D.
Di bidang Pasar Lelang Komoditi (PLK) dan Sistem Resi Gudang (SRG), lanjut Enggar, pada 2016 telah diselenggarakan 86 PLK dengan nilai transaksi Rp283,47 miliar atau meningkat 17,84 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp240,54 miliar.
Sedangkan aktivitas perdagangan melalui SRG tercatat 6.421,69 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp42,58 miliar atau menurun 28 persen untuk volume, dan 48 persen untuk nilai transaksi. Enggar menjelaskan penurunan itu disebabkan kurangnya komitmen pemerintah daerah terhadap keberlanjutan SRG.
"Keterbatasan sarana dan prasarana gudang, tidak adanya lembaga SRG, kendala pemenuhan kualitas hasil panen sesuai standar SRG, serta kurangnya dukungan lembaga keuangan dalam menyalurkan pembiayaan melalui skema SRG," jelas dia.
Sementara itu, intensifikasi tertib ukur dilakukan dengan mengaplikasikan 128 pasar tertib ukur dan lima daerah tertib ukur. Dilakukan juga pelayanan tera ulang, serta pengawasan terhadap alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP). Pada 2016, dari 68 juta UTTP, 52 persen UTTP telah dipastikan memiliki tenda tera sah.
"Target 2017, 55 persen UTTP memiliki tanda tera sah meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya. Untuk tertib niaga, akan lebih ditingkatkan penertiban/penindakan terhadap perizinan, pendaftaran gudang, ketentuan distribusi bahan pokok, dengan target 30 persen dari objek pemeriksaan memenuhi ketentuan. Akan disiapkan 60 PPNS dan Petugas Pengawas Tertib Niaga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News