"Kalalu dilihat secara keseluruhan, industri mamin di Jatim sebenarnya masih lesu. Tetapi secara kumulatif, industri mamin 2016 ini lebih baik dari tahun kemarin," ujar Ketua GIPMI Jatim, Yapto W, dikonfirmasi, Minggu (13/11/2016).
Dia mengatakan aksi demonstrasi malah menguntungkan industri mamin. Hal ini akan membuat permintaan atas industri mamin kerap meningkat karena banyak dibeli masyarakat.
"Intinya kalau menurut saya, tergantung suhu politik dan suhu ekonomi. Misalnya sekarang sering ada demo. Bagi kami itu justru bagus karena para demonstran pasti beli makanan dan minuman cukup banyak," ujarnya.
Selain itu, faktor cuaca musim hujan yang akhir-akhir ini terjadi akan memicu meningkatnya industri mamin. Sebab, akan banyak masyarakat ingin makan makanan ringan, yang kemudian dapat meningkatkan omzet bagi industri mamin.
"Sejauh ini, makanan yang masih mengalami permintaan cukup tinggi adalah makanan jenis snack, misalnya roti kering," jelasnya.
Saat ini, kata dia, kondisi pasar di dalam negeri masih lesu. Lain halnya dengan kondisi pasar luar negeri yang cendrung meningkat. Kenaikan permintaan pasar ekspor mencapai sebesar 25 persen.
"Apalagi saat pemerintah memberi kemudahan untuk ekspor, saat ini pedagang seperti berlomba untuk banyak-banyak ekspor," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News