Ilustrasi (MI/RAMDANI)
Ilustrasi (MI/RAMDANI)

Konsep Bank Wakaf Mikro Sudah Diterapkan di Turki

Angga Bratadharma • 06 April 2018 07:16
Purwokerto: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim konsep Bank Wakaf Mikro telah digunakan di luar negeri atau tepatnya sudah diimplementasikan di Turki. Dalam hal ini, tidak ditampik diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi umat yang juga menjalankan fungsi pendampingan.
 
"Konsep ini (Bank Wakaf Mikro) kalau di Turki istilahnya juga sama wakaf. Ini (Bank Wakaf Mikro) seperti konsep di Turki. Hanya saja kalau di Turki itu untuk sekolah gratis," sebut Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Ahmad Soekro Tratmono dalam Pelatihan dan Gathering Media Massa yang diselenggarakan OJK, di Purwokerto, Kamis malam, 5 April 2018.
 
Soekro menjelaskan di Turki ketika ada donatur memberikan dana sebesar Rp10 miliar, tidak semua dikeluarkan untuk membangun sekolah. Dana sebesar Rp5 miliar dikeluarkan guna  membangun gedung sekolah dan sisanya dialokasikan untuk usaha.

"Hasil usahanya itu untuk membiayai sekolahnya sehingga murid-murid di situ gratis. Ini konsep yang sudah digunakan di Turki," ungkapnya.
 

 
Menurutnya konsep Bank Wakaf Mikro ini yang membuat pengenaan suku bunga bisa relatif rendah yakni hanya tiga persen. Hal itu karena sebagian modal yang dimiliki Bank Wakaf Mikro dialokasikan di instrumen investasi. Imbal hasil investasi yang didapatkan untuk menutupi biaya operasional sehingga tidak membebani suku bunga.
 
"Kombinasi ini yang bisa menetapkan marjin yang rendah. Konsep ini sudah diterapkan di Turki," tukasnya.
 
Lebih lanjut, Soekro mengungkapkan, perlu modal sekitar Rp4 miliar hingga Rp8 miliar dalam pembentukan Bank Wakaf Mikro. Meski demikian, bukan berarti modal yang ada dilempar 100 persen ke masyarakat. Hal itu bukan tanpa alasan seiring suku bunga yang dikenakan relatif rendah yakni tiga persen.
 
"Contoh modal Rp8 miliar. Nah, Rp5 miliar disalurkan ke masyarakat dan sisanya Rp3 miliar untuk ditanamkan di deposito sehingga menghasilkan pendapatan. Kalau deposito sekarang 5-6 persen maka hasil keuntungan deposito itu untuk membiayai operasional sehingga nasabah tidak perlu membayar bunga yang tinggi," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan