Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan integrasi tarif tersebut akan memberatkan pengguna tol jarak pendek khususnya kendaraan pribadi. Sebagai contoh untuk jarak terpendek biasanya Rp3.500 akan menjadi Rp15.000.
"Memang memukul untuk konsumen jarak pendek," kata Tulus pada Medcom.id, Selasa, 19 Juni 2018.
Meski memang diakui dia untuk pengguna tol jarak jauh akan diuntungkan karena untuk jarak terjauh yang biasanya harus melewati tiga gerbang tol dengan harus membayar Rp22.000 nantinya hanya membayar Rp15.000.
YLKI juga meminta agar integrasi harus menjadi target untuk meningkatkan pelayanan, khususnya aspek standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol. Sebab integrasi akan memangkas keberadaan beberapa gerbang, sehingga memangkas lamanya transaksi dan antrean. Selama ini banyaknya transaksi memang bisa menghambat lajunya kendaraan.
Selain itu integrasi tarif jangan menjadi kenaikan tarif secara terselubung. Sebab kenaikan tarif tol sudah diatur setiap dua tahun sekali. Oleh karenanya, pengelola jalan tol harus bisa membuktikan hal itu. Pengelola jalan tol harus membuktikan bahwa revenue pengelola tol tidak naik pasca integrasi. Jika revenue tambah berarti ada kenaikan tarif secara terselubung, sepihak, dan pelanggaran terhadap PP tentang Jalan Tol.
Lebih jauh Tulus menambahkan tol JORR sejatinya memang didesain untuk angkutan logistik. Jadi kalau integrasi lebih menguntungkan angkutan logistik adalah hal yang wajar, bahkan positif. "Turunnya tarif tol untuk angkutan logistik di tol JORR diharapkan bisa menurunkan logistic fee, dan bahkan turunnya harga di sisi end user," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
             Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
	 
                 
                 
                 
                 
                