Sebagian dari jumlah ini diperoleh dalam Pameran Produk Indonesia yang dilakukan di sela-sela kegiatan IAF 2018 di Nusa Dua, Bali, yaitu sebesar USD502,27 juta.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan sisanya merupakan kesepakatan bisnis yang sudah ditandatangani saat pembukaan IAF 2018. Saat itu, kesepakatan bisnis senilai USD586,56 juta.
"Dengan demikian, maka total perolehan kesepakatan bisnis dan Pameran Produk Indonesia berhasil membukukan USD 1,09 miliar," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 12 April 2018.
Arlinda menambahkan, beberapa produk yang diminati para delegasi dari Afrika, antara lain produk industri strategis, produk manufaktur, produk UMKM, kapal cepat rudal, pesawat NC 212 dan CN 235, kendaraan tempur anoa, suku cadang motor, sepeda motor, ban mobil, kendaraan penumpang, makanan olahan, kopi, perhiasan, kain tradisional, dan jasa penerbangan.
Pameran ini memang dibuat untuk menyasar delegasi bisnis dari 54 negara kawasan Afrika.
Arlinda mengatakan beberapa delegasi yang hadir dalam IAF 2018, delegasi yang paling banyak melakukan transaksi bisnis pada Pameran Produk Indonesia ini berasal dari Gabon, Guinea Bisau, Senegal, Nigeria, Mauritius, Maroko, Uganda, Republic of Kongo, Republic de Guinea, Zimbabwe, Mali, Swaziland, Pantai Gading, Ethiopia, Namibia, dan Kamerun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News