Pasalnya, sebagai pasar terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki posisi yang sangat menjanjikan. Menurutnya, jangan sampai sektor UKM dalam negeri fokus untuk ekspor produknya, tetapi kebutuhan dalam negeri justru dipenuhi oleh barang-barang impor.
“Ekspor itu baik, karena tujuannya untuk meningkatkan devisa, jadi kalau kita juga ingin mendorong produk-produk UKM kita untuk ekspor, maka kita harus dorong agar dapat berpartner dengan perusahaan-perusahaan besar. Tapi, karena pasar dalam negeri kita sendiri masih besar, kenapa kita tidak fokus dulu kembangkan dalam negeri, tidak perlu bergantung pada pasar internsional secara umum,” kata Wayan melalui sambungan telepon, seperti dikutip Selasa (12/8/2014).
Wayan menambahkan bahwa jumlah pengusaha UKM pada 2012 mencapai 56,5 juta pengusaha dan pemerintah memiliki tugas untuk membuat puluhan juta pengusaha UKM tersebut dapat beradaptasi dengan tren global. Karena, globalisasi adalah hal yang mau tidak mau harus dihadapi oleh semua negara.
“Kita tidak perlu khawatir soal MEA 2015, yang penting kita harus bisa mendorong para pengusaha UKM itu beradaptasi dengan tren global. Karena mau tidak mau globalisasi ini harus kita ikuti, kita harus berbenah dan menyusun program-program untuk mendorong mereka ke arah itu. Terkadang kualitas produk kita itu memadai, tetapi kuantitasnya yang kurang,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News