Dalam sektor perikanan, nelayan dan pembudidaya ikan kecil perlu meningkatkan produktivitasnya agar mampu bersaing di kancah global. Guna mengakomodir hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) terus berupaya meningkatkan peran serta penyuluh perikanan sebagai agent of changes dan ujung tombak pembangunan ekonomi.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Surardjo mengatakan, peningkatan bukan hanya pada kuantitas, namun juga kualitas dipersiapkan agar menjadi penyuluh perikanan yang tangguh, handal dan kompeten.
Sharif menyebut, saat ini penyuluh perikanan hanya berjumlah 121.113 orang atau 15,76% dari total penyuluh di Indonesia yang mencapai 76.877 orang. Artinya, angka tersebut sangat kecil bila dibandingkan jumlah penyuluh pertanian sebanyak 56.335 orang atau 73,38%.
Padahal, Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Namun, potensi tersebut belum digarap dengan maksimal, salah satu penyebabnya yakni masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengoptimalkan sumber daya kelautan dan perikanan.
"Untuk mengoptimalkannya, maka diperlukan peran serta penyuluh yang tangguh untuk membantu masyarakat memaksimalkan potensi yang kita miliki," ucap Sharif dalam Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014).
Menurut Sharif, eksistensi penyuluh perikanan dituntut dapat memberikan daya ungkit riil terhadap keberhasilan pembanhunan kelautan dan perikanan melalui perubahan perilaku dan pola pikir serta dorongan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha.
"Penyuluh dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif agar dapat menguasai teknologi dan mempu menjembatani berbagai sumber informasi dengan pelaku usaha perikanan," tuturnya.
Lebih lanjut, menyikapi kemajuan teknologi dan komunikasi sambungnya, KKP selama setahun telah mengembangkan cyber extension sebagai media komunikasi penyuluh perikanan.
"Hadirnya aplikasi yang telah diakses 42 negara ini telah membuat komunikasi antar penyuluh maupun dengan pelaku usaha terasa lebih dekat dan berjalan menjadi lebih efektif dan efisien," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News