Menurut Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, target Indonesia lima tahun mendatang adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada di level lima persen. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan pemikiran-pemikiran baru dan segar, serta beberapa alternatif cara.
"Saat ini dibutuhkan pemikiran-pemikiran segar, pemikiran-pemikiran yang baru, alternatif-alternatif untuk kemudian dapat mengeluarkan Indonesia dari lingkaran pertumbuhan lima persen ini," kata Arif saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.
Arif menjelasakan cara yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi selain dari peningkatan ekspor adalah melalui kinerja sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Peningkatan omzet UMKM diyakini dapat menumbuhkan perekonomian hingga tujuh persen.
"Kalau kita bisa meningkatkan omzet UMKM itu 10 persen saja dari sekarang rata-rata, katakanlah, yang mikro Rp76 juta menjadi menjadi Rp99 juta kalau 30 persen saja. Itu dapat mengangkat ekonomi Indonesia menjadi tujuh persen lebih. Itu misalnya alternatif-alternatif, pemikiran-pemikiran segar yang harus kita cari," jelas dia.
Namun ketika disinggung mengenai menteri muda atau milenial yang mengisi jabatan menteri ekonomi di kabinet Jokowi periode 2019-2024, Arif menekankan keputusan tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
Ia meyakini Jokowi sudah memiliki referensi menteri yang cocok untuk membantunya di masa kerja mendatang.
"Saya rasa Pak Presiden sudah punya referensi. Kita percaya kalau yang dipilih adalah orang-orang yang terbaik," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id