Ilustrasi Pariwisata. Foto : MI/Renatha.
Ilustrasi Pariwisata. Foto : MI/Renatha.

Holding Aviasi Batal, AP II Gabung Ekosistem Pariwisata

Media Indonesia • 22 Desember 2019 17:12
Jakarta: Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan rencana pembentukan holding perusahaan BUMN di sektor penerbangan (aviasi) telah diubah konsepnya menjadi holding ekosistem pariwisata.
 
"Justru yang sekarang terintegrasi dengan ekosistem pariwisata. Itu ada tujuan strategisnya. Misalnya tujuan pendukung kawasan strategis pariwisata nasional, kemudian dukung kawasan lima destinasi wisata prioritas. Langsung berhitung angka," kata dia dikutip dari Antara, Minggu, 22 Desember 2019.
 
Dia membeberkan bahwa AP II berserta BUMN sarana dan prasarana transportasi udara serta transportasi lainnya akan tergabung dalam satu klaster di bawah holding ekosistem pariwisata. Selain itu ada juga klaster lainnya seperti BUMN yang bergerak di sektor pariwisata maupun perhotelan.

Pembagian klaster tersebut, lanjutnya, berdasarkan kebutuhan pada pengembangan ekosistem itu sendiri. Dalam pariwisata menurutnya dibutuhakan aksesibititas, amenitas, dan attraction. Sehingga dibentuklah klaster berdasarkan kebutuhan tersebut.
 
"Aksesibilitaas ada AP I, AP II, Garuda. Ada juga KA, ASDP, Damri itu satu klaster. Klaster amenitas itu dia yang punya destinasi pariwisata, misalnya hotel ada Sarinah, Hotel Indonesia dan segala macam itu satu klaster. Kemudian, ada atraction itu yang bisa jadi satu titik attraction, Taman Wisata Candi kan bisa bikin attraction di Candi Borobudur, Prambanan. Ada ITDC bisa jadi attraction karena dia sedang mengembangkan MotoGP segala macam," ungkapnya.
 
Terkait rencana tersebut, pihaknya pun sangat mendukung kebijakan Menteri BUMN. Menurutnya, bicara ekosistem berarti bicara target yang lebih komprehensif dimulai dari rencana pembangunan, investasi, penataan kawasan dan lain-lain. Untuk menjadikan sektor pariwisata Indonesia nomor satu di dunia tertu harus ada upaya dan dukungan dari semua stakeholders termasuk perusahaan-perusahaan pelat merah itu sendiri.
 
Lebih lanjut, dengan mendorong pariwisata tentu akan mendukung bisnis AP II dan juga BUMN lainnya. Namun semua itu membutuhkan persiapan yang matang ke depan. Untuk itu, dia mengatakan persiapan holding itu sendiri diperkirakan kelar pada akhir 2020 nanti.
 
"Dari situ konsep holding ini sedang dibahas, dikembangkan jadinya seperti apa. Timelinenya akhir 2020," tambahnya.
 
Sementara terkait BUMN mana yang akan menajadi perusahaan holding, munurutnya saat ini belum bisa dipastikan. Hal itu mengingat kementerian BUMN masih mematang konsep holding yang sesaui denga kebutuhan ekosistem pariwisata.
 
"Sekarang baru dibentuk timnya yang buat suatu road map holding wisata ini. Kita mungkin baru akan mengadakan rapat akhir tahun ini atau awal tahun nanti," kata dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan