Sri Mulyani menjelaskan harga dari komponen Harley Davidson bekas tersebut diperkirakan bisa mencapai Rp800 juta. Sementara untuk sepeda Brompton baru yang juga ditemukan dalam pesawat baru Garuda jenis Airbus A330-900 diperkirakan senilai Rp50 juta sampai dengan Rp60 juta per unit.
"Dengan demikian total kerugian negara potensi yang terjadi kalau tidak melakukan deklarasi Rp553 juta sampai dengan Rp1,5 miliar," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Desember 2019.
Dari pemeriksaan Bea Cukai, 15 boks berisi komponen Harley memiliki claimtag SAW atau SAS. Sementara tiga boks lainnya yang berisikan sepeda Brompton dalam baru beserta aksesorisnya memiliki claimtag LS.
"Saudara SAS mengaku barang ini dibeli melalui account e-Bay, namun kita cek pengakuan dari saudara SAS yang akan membeli dari e-Bay kami tidak mendapatkan kontak dari penjual yang didapat dari e-Bay tersebut," jelas dia.
Sementara dari pemeriksaan transaksi keuangan SAS didapati bahwa yang bersangkutan memiliki utang ke bank sebesar Rp300 juta. Selain itu, SAS juga kedapatan melakukan transfer sejumlah uang kepada istrinya.
"SAS punya utang bank Rp300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah. SAS mentransfer uang ke rekening istri sebanyak tiga kali senilai Rp50 juta. Kami akan terus lihat apakah saudara SAS hobi motor, yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley. Dia hobi sepeda," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News