Dalam kesempatan tersebut, Natalie mengungkapkan dukungan Inggris untuk pembangunan ekonomi digital di Indonesia, terutama pengembangan unicorn atau perusahaan rintisan.
"Kami berkomitmen meningkatkan kolaborasi dalam sektor jasa finansial dan teknologi. Indonesia telah menghasilkan lima unicorn besar di Asia Tenggara dan ini adalah salah satu kebanggaan Indonesia. Inggris siap mendukung Indonesia untuk menciptakan lebih banyak lagi unicorn," ujar Natalie pada Trade Expo Indonesia (2019) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 16 Oktober 2019.
Natalie melanjutkan, ke depan Inggris sangat menantikan diskusi intens guna mengidentifikasi area-area kerja sama yang potensial. "Kami berharap langkah ini membuahkan hasil-hasil yang konkrit," tuturnya.
Selain pembangunan ekonomi digital, Inggris juga siap mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, utamanya yang berkaitan dengan transportasi publik.
"Beberapa perusahaan Inggris sudah terlibat dalam proyek tersebut termasuk MRT. Yang sekarang kami ingin lakukan adalah memahami apa saja yg menjadi prioritas ke depan supaya kami bisa menargetkan perusahaan-perusahaan Inggris untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Indonesia dan mewujudkan visi-visi pemerintah," paparnya.
Natalie menjabarkan perdagangan antara Indonesia dan Inggris sudah sangat intensif. Volume perdagangan pada kuartal pertama 2019 senilai 2,7 miliar poundsterling.
"Saya sangat senang sekali berada disini untuk menandatangani TOR Perdagangan sangat penting ini. Ini adalah kajian perdagangan yang pertama kali kami luncurkan di ASEAN dan saya sangat senang sekali Indonesia menjadi tuan rumah untuk penandatanganannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News