Bahkan, perusahaan pelat merah ini sedang menjajaki untuk menggarap pasar Eropa karena melihat perkembangan di kawasan tersebut baik untuk perseroan, khususnya di Belanda dan Inggris.
"Kita akan tambah untuk negara-negara lain yang terdekat adalah empat negara prioritas tersebut, ada Jerman dan Prancis. Minimal empat kota," ujar Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Arif Wibowo, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (3/4/2015).
Arif mengungkapkan, saat ini perseroan sedang mempelajari wilayah Eropa Timur. Di mana sedang dikalkulasikan apakah masih memungkinkan Garuda untuk menjelajah kawasan tersebut. "Ada Warsawa, negara Balkan, dan sebagainya," lanjut dia.
Selain itu, Arif menilai dengan adanya penambahan fasilitas bebas maka akan bagus untuk maskapai BUMN ini. Bebas visa dari 40 negara tersebut akan mendorong orang masuk ke Indonesia, yang berarti orang akan melihat prosesnya mudah serta tanpa biaya.
"Berarti meningkatkan daya saing destinasi Indonesia di antara negara-negara yang ingin berkunjung ke destinasi," terangnya.
Menurut dia, Garuda akan tetap berekspansi ke luar negeri untuk pariwisata, terutama untuk memperkuat penerbangan ke Tiongkok kemudian Maldives. Garuda juga akan tetap menguatkan ke Eropa dan akan menjadikan Eropa sebagai basis untuk pertumbuhan Garuda ke depan sebagai global player.
"Kita minta untuk mohon dapat dukungan adalah bagaimana kapasitas-kapasitas airport, terutama untuk menjadi hub internasional itu harus diperkuat dan ditingkatkan kapasitasnya dan capabilitynya, terutama Jakarta dan Denpasar," pungkas Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News