Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi/ANT/M AGUNG RAJASA.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi/ANT/M AGUNG RAJASA.

Kemendag Ajukan Pengurangan Tarif 5 Komoditas di APEC

Anshar Dwi Wibowo • 28 Mei 2014 19:20
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangaan mengajukan pengurangan tarif dan hambatan untuk lima komoditas perdagangan pada gelaran APEC di Tiongkok, 17-18 Mei 2014. Proposal itu mendapat respons positif dari sejumlah negara.
 
"Indonesia pada pertemuan APEC mengajukan proposal kelompok produk yang memberikan kontribusi kepada pembangunan perdesaan, pengurangan kemiskinan, dan sustainability development. Usulan Indonesia diterima dan pada 2014 didalami," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Kementerian Perdagangan, Jl Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (28/5/2014).
 
Lima komoditas tersebut adalah crude palm oil (CPO) dengan 4 harmonized system (HS), karet dengan 1 HS, rotan dengan 3 HS, kertas dengan 5 HS, dan ikan dengan 2 HS. Total ada 15 HS yang diajukan.

Adapun negara lain yang ikut mengajukan produknya dalam proposal tersebut di antaranya Korea Selatan, Malaysia, Peru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Kanada, Vietnam, dan Amerika Serikat.
 
"Dari 11 negara yang diajukan 144 HS. Indonesia sudah dapat 15 (HS). Ini sebuah kemajuan yang cukup berarti bagi negara seperti Indonesia. Mencerminkan APEC concern terhadap produk perdagangan," kata Bayu.
 
Bayu mengatakan, proposal itu bisa diterjemahkan dengan pengurangan tarif dan hambatan non-tarif. Bagi Indonesia produk, produk yang ditawarkan bisa mendapat pengakuan global. Juga meningkatkan kontribusi pada kinerja ekspor.
 
Bayu belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bisa dimplementasikan. Hanya gambarannya, pertemuan APEC biasanya lebih cepat menghasilkan kesepakatan dibandingkan gelaran WTO (world trade organization).
 
"Sesuai konsensus APEC, EG (environmental good) list di APEC itu tiga tahun. Tapi di WTO itu 15 tahun belum sepakat," kata Bayu.
 
Sebelumnya Indonesia gagal memasukkan CPO, karet, dan produk kayu dalam daftar produk ramah lingkungan pada gelaran APEC di Bali, Oktober lalu. EG list memuat 54 produk. Dari situ, Indonesia mulai mengusulkan agar APEC mendorong produk-produk yang berkontribusi pada pertumbuhan yang berkelanjutan, pembangunan perdesaan, dan pengentasan kemiskinan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan