Demikian ditegaskan oleh Ketua Gaprindo M. Moeftie melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/10/2015). Menurutnya, berdasarkan realisasi penerimaan cukai tembakau sampai dengan Agustus 2015, maka dapat di estimasi realiasi penerimaan cukai tembakau 2015 hanya akan mencapai sekitar Rp115 triliun, diluar tambahan penerimaan dari PMK 20/2015.
"Artinya, sudah bisa dipastikan penerimaan cukai tahun ini jauh di bawah sasaran. Berdasarkan hal tersebut, target kenaikan cukai tembakau yang telah direvisi saat ini, yaitu menjadi sekitar Rp140 triliun, masih terlalu tinggi dan tidak realistis karena akan mengalami kenaikan sekitar 21 persen jika dibandingkan dengan estimasi realisasi penerimaan 2015," ucap Moeftie.
Seperti disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI kemarin, target cukai mendapat penurunan sebesar Rp9,8 triliun dari Rp155,5 triliun menjadi Rp145,7 triliun.
Namun, perlu menjadi catatan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 95 persen dari target penerimaan cukai sudah pasti dibebankan kepada industri hasil tembakau. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka target penerimaan cukai tembakau untuk 2016 masih berada di angka sekitar Rp140 triliun.
Merujuk pada data survei AC Nielsen, kemampuan daya beli masyarakat tengah menurun sebesar 1,7 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, Direktur Jenderal Bea & Cukai menyatakan bahwa produksi rokok di Indonesia pada 2014 -2015 tengah mengalami penurunan, dan bahkan tren ini akan terus berlanjut pada 2016.
"Jika Kementerian Keuangan telah memahami bahwa produksi rokok mengalami penurunan sejak 2014, lalu dari mana pemerintah akan memenuhi kenaikan cukai tembakau 2016? Belum lagi, beban industri hasil tembakau akan bertambah dengan adanya kenaikan tarif PPN hasil tembakau di 2016," ujar Moeftie.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut, Gaprindo dengan tegas menolak rencana penerimaan cukai tembakau 2016 yang diajukan oleh pemerintah karena kenaikannya masih terlalu tinggi di tengah tren penurunan produksi rokok.
"Seperti telah kami sampaikan kepada pemerintah dan Kementerian Keuangan dalam berbagai kesempatan, angka penerimaan cukai hasil tembakau 2016 yang realistis adalah sebesar Rp129 triliun. Kami meminta agar pemerintah dan DPR RI dapat menyikapi permasalahan ini dengan arif dan bijaksana demi kelangsungan industri hasil tembakau nasional beserta enam juta lapangan kerja yang terlibat di dalamnya," pungkas Moeftie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id