Vice President Financial Institutions Equity DEG Marc Oliver Junemann mengaku tidak menutup kemungkinan pihaknya kembali menambah porsi kepemilikan saham di Bank Victoria pada masa mendatang. Namun, langkah itu dengan terlebih dahulu memastikan kerja sama bersama Bank Victoria berjalan baik dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
"Jika ada kesempatan dan terdapat hasil yang menguntungkan kami berencana untuk menambah porsi lagi," kata Marc, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis 23 Februari 2017.
Sayangnya, Marc enggan merinci rencana lebih jauh terkait waktu pelaksanaan maupun besaran nilainya. Namun demikian, ia menegaskan, penambahan kepemilikan tersebut tidak akan menjadikan DEG sebagai pemegang saham mayoritas.
Hanya, ia menginginkan, Bank Victoria bisa lebih menitikberatkan penyaluran kredit pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Kami ingin Bank Victoria lebih fokus ke Small Medium Enterprise (SME) dan meningkatkan layanan teknologi informasi," terang dia.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Victoria Rusli menyatakan, masuknya DEG sebagai investor strategis akan memperkuat perseroan pada penetrasi segmen UKM dan pemenuhan standar internasional pada aspek-aspek sosial serta tata kelola perusahaan.
"Dengan masuk DEG juga menambah modal inti kami menjadi Rp2,7 triliun pada akhir 2016," kata dia.
Terkait dengan keinginan DEG menambah porsi kepemilikannya, Rusli menegaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi namun memastikan tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas. "Mereka hanya berinvestasi namum tidak menjadi pemegang saham mayoritas," ujarnya.
Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu menjelaskan dengan aksi korporasi tersebut maka telah terjadi peningkatan rasio permodalan. "Sebelum DEG masuk Capital Adequacy Ratio (CAR) 19,63 persen, tetapi setelah masuk menjadi 23,3 persen atau jauh dari batas minimal kesehatan perbankan," ungkap dia.
Dalam kesempatan ini, Daniel menambahkan, pihaknya masih mendekati beberapa calon investor strategis untuk mendukung rencana perseroan guna masuk jajaran Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III pada 2019. "Ada beberapa stategis investor yang sedang dijajaki," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News