"Yang kami lihat ini salah satu kegiatan Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan yaitu pengembangan lembaga distribusi pangan masyarakat, yang kita bina adalah Gapoktan," kata Agung di Desa Paraikate, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa 14 November 2017.
Agung menjelaskan, LUPM Baji Gau membina Gapoktan dalam proses penggilingan gabah kemudian didistribusikan ke sejumlah outlet yang terjangaku oleh konsumen seperti Toko Tani Indonesia (TTI).

LUPM Baji Gau mampu menyuplai 59 ton gabah kering giling (GKG) setiap bulan ke TTI. Selain ke TTI, LUPM Baji Gau juga menyuplai ke beberapa lapas kelas satu di Makassar, sekitar 50 ton sampai 70 ton per bulan.
TTI, lapas, dan Bulog membeli gabah Rp8 ribu per kg dari LDPM Baji Gau, sesuai ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP). Dengan upaya ini, konsumen diharapkan bisa menikmati harga yang wajar dan petani diuntungkan.
"Tujuannya menghimpun produksi dari petani dan mengolahnya serta mendistribusikan secara langsung kepada konsumen. Kami mau memotong rantai pasok," jelas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id