Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Fanny Octavianus)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Fanny Octavianus)

OJK Ingin Indonesia Jadi Lokasi Mega Islamic Bank

Eko Nordiansyah • 24 November 2017 17:04
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan jika Indonesia tengah berusaha agara pembangunan Mega Islamic Bank dilakukan di sini. Dengan potensi keuangan syariah yang begitu besar, diyakini jika pembangunan ini akan dapat mendorong industri keuangan syariah semakin besar lagi.
 
Senior Advisor OJK Edy Setiadi mengatakan Islamic Development Bank (IDB) selaku inisiator masih mencari lokasi yang pas untuk pembangunan Mega Islamic Bank. Selain Indonesia, Turki juga berminat agar lembaga keuangan syariah terbesar di dunia ini nantinya dibangun di Ankara.
 
"Ini masih dalam pembicaraan, donaturnya di sini sebagai suporter IDB tempatnya masih diperselisihkan antara di Ankara, Turki dan Indonesia masih di perebutkan. Kita senantiasa bertemu di berbagai kesempatan untuk menonjolkan keunggulan kita," ujar dia di Wisma Antara, Jalan Medan Medeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2017.

Dirinya menambahkan, negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) akan menjadi investor utama dalam pembangunan Mega Islamic Bank. Adapun Indonesia akan menjadi lead investor bersama beberapa negara besar muslim lainnya.
 
"Ini initial capital dari anggota OKI paling tidak yang sebagai lead investor adalah Indonesia, Turki, Arab Saudi sama IDB. Tapi ke depan, seluruh anggota OKI bisa juga masuk ke pemegang saham dari lembaga ini. Ini masih dalam pembahasan," jelas dia.
 
Adapun ada dua bisnis utama yang akan dijalankan oleh Mega Islamic Bank yaitu mengatasi kebutuhan likuiditas dengan mendorong perberbitan sukuk global. Selain itu, Mega Islamic Bank juga akan memberikan pembiayaan kepada para negara anggota.
 
Meski demikian, Edy meyakini jika bisnis perbankan syariah yang sudah ada tidak akan terganggu dengan keberadaan Mega Islamic Bank ini. Bahkan perbankan syariah yang ada bisa bekerja sama, khususnya dalam memberikan pembiayaan yang membutuhkan dana besar.
 
"Tentunya akan bersindikasi kalau pembiayaan terhadap infrastruktur nanti akan bersindikasi antara Mega Islamic Bank dan bank syariah. Nanti ini akan kelihatan ratingnya akan tinggi karena supporting IDB, jadi bilamana ada pembiayaan seperti menerbitkan sukuk dan sebagainya dengan adanya kehadiran Mega Islamic Bank bisa terangkat ratingnya," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan