"Setahun kira-kira dengan kurs Rp13.000 per USD dengan perhitungan data pengalaman ekspor 2014, dana yang akan terkumpul Rp9,5 triliun sampai Rp10 triliun per tahun. Kalau kurs berubah ya yang terkumpul berubah juga," kata Direktur Utama BPDP Sawit Bayu Krisnamurthi, di Kantor PIP, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2015).
Sedangkan, lanjut Bayu, untuk tahun ini dikarenakan dana pungutan sawit baru diterapkan pada 16 Juli 2015, artinya sisa waktu dalam tahun ini sekitar empat bulan, maka yang bisa dikumpulkan yakni sekitar Rp3,5 triliun hingga Rp4,5 triliun.
"Estimasi dana kami ambil yang moderat mungkin kita akan dapat Rp3,5 triliun-Rp4,5 triliun," ujar Bayu.
Ia menjelaskan, dana kelolaan tersebut nantinya bakal digunakan untuk mendukung perkebunan sawit rakyat dengan cara melakukan peremajaan (replanting) lahan, dan juga memberi dukungan kepada konsumen untuk bisa mengkonsumsi biodiesel bahan bakar berkelanjutan.
Selain itu, digunakan juga untuk program research, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), promosi, dan advokasi pada masyarakat untuk memberi dukungan dan menghadapi bersama segala tuduhan yang mengarah ke Indonesia, seperti tuduhan dummping, dan sebagainya.
"Jadi ini era baru. Intinya dari sawit untuk sawit, bukan digunakan untuk yang lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News