Ilustrasi. FOTO: CIMB Niaga
Ilustrasi. FOTO: CIMB Niaga

CIMB Niaga Bukukan Laba Rp3,9 Triliun di 2019

Angga Bratadharma • 20 Februari 2020 09:47
Jakarta: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) membukukan laba bersih konsolidasi (diaudit) sebesar Rp3,9 triliun pada periode yang berakhir 31 Desember 2019. Pencapaian itu  naik 12,4 persen secara year-on-year (YoY) dan menghasilkan Earnings Per Share (EPS) Rp146,2.
 
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan CIMB Niaga menutup 2019 dengan peningkatan pada sebagian besar lini bisnis. Pendapatan operasional naik sebanyak 6,3 persen YoY utamanya dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan non bunga atau Non Interest Income (NII) sebanyak 11,6 persen YoY.
 
Adapun pendapatan bunga bersih tumbuh 4,6 persen YoY dengan Net Interest Margin (NIM) meningkat 19 bps menjadi 5,31 persen disepanjang 2019, dibandingkan 5,12 persen pada periode yang sama di 2018. Cost to income ratio turun menjadi di bawah 50 persen.

"Dalam kondisi pasar yang masih menantang, biaya provisi naik sebesar 7,5 persen YoY, dengan rasio Loan Loss Coverage (LLC) meningkat menjadi 113,60 persen," ungkap Tigor, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
 
Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat baik sebesar 21,47 persen per 31 Desember 2019, meningkat 181 bps dari tahun sebelumnya. Dengan total aset sebesar Rp274,5 triliun per 31 Desember 2019, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
 
Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 3,1 persen secara YoY menjadi Rp194,2 triliun, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pada kredit konsumer. Adapun CIMB Niaga tetap menjaga konsistensi pertumbuhan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat sebesar 12,5 persen secara YoY.
 
"Dan kartu kredit yang tumbuh 12,8 persen secara YoY sebagai hasil dari pengembangan bisnis akuisisi merchant yang kami lakukan," kata Tigor.
 
Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp195,6 triliun dengan rasio CASA sebesar 55,35 persen. Adapun tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 8,8 persen YoY, sejalan dengan komitmen CIMB Niaga untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
 
Di segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB  Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp33,1 triliun atau naik 24,9 persen secara YoY dan DPK sebesar Rp32,6 triliun atau meningkat 37,5 persen secara YoY per 31 Desember 2019.
 
"Ke depan, CIMB Niaga akan terus fokus memperbesar bisnis konsumer dan UKM, meningkatkan CASA, melakukan inovasi terhadap layanan digital, serta memperkuat proposisi bisnis syariah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan