Project Director KSO Perum Perumnas-PT Bakrie Pangripta Loka, Windoko mengatakan, pembangunan tower Sapphire ini memerlukan dana investasi sebesar Rp300 miliar. Tower ini merupakan salah satu apartemen eksklusif dari apartemen Sentra Timur Residence (STR).
Ia menambahkan, dana sebanyak Rp300 miliar itu tidak hanya dialokasikan pada tahun ini saja. Namun, dana sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan tower Sapphire dan sisanya sebesar Rp100 miliar sebagai dana yang ditahan.
"Penahanan dana, karena ada kenaikan harga dan lain-lain. Jadi Rp200 miliar dulu, artinya Investasi Rp100 miliar akan kita tahan dulu," tutur Windoko, ditemui di kawasan Epicentrum Kuningan, Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/2/2016).
Menurut Windoko, tower apartemen di wilayah Sentra Timur Residence ini adalah bagian dari pembangunan apartemen tahap dua yang terdiri dari 2.032 unit apartemen dan kios dengan luas bangunan 21.665 meter persegi dan terdiri dari 28 lantai.
"Jadi tower ini (Sapphire) yang ketujuh, 607 unit, kalau keseluruhan tower di Sentra Timur Residence ini menggunakan lahan seluas delapan hektare (ha)," ucap Windoko.
Project Sentra Timur Residence teranyar ini mementingkan kualitas hidup bagi penghuninya. Konsep desain terbaru yang lebih modern dengan 11 pilihan tipe kamar yakni, tipe 25 dan 27 (studio), tipe 30 (1 kamar), tipe 36, 36A, 42, 43, 52 (2 kamar tidur), tipe 59, 60 dan 62 (3 kamar tidur).
Windoko mengklaim, respons masyarakat atas tower ini cukup baik. Hal itu muncul lantaran tower ini berlokasi cukup strategis yakni di dekat Terminal Modern Terpadu Sentra Timur Pulogebang, Jakarta timur, dan exit tol JORR.
"Yang membuat menarik karena ada exit toll JORR, karena itu memudahkan mereka semua untuk menggunakan kendaraan untuk bekerja. Jadi turunnya langsung di lokasi, tower sebelumnya laku, hanya tersisa sekitar 50 unit," pungkas Windoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News