"Inflasi (Juni) mungkin saja sedikit lebih tinggi dari bulan lalu. Pengaruhnya masih dari pangan, karena harga bahan bakar minyak (BBM) sudah diumumkan tidak naik ya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dikutip dari MI, Rabu 28 Juni 2017.
Dia memperkirakan inflasi Juni bergerak di kisaran 0,4-0,5 persen. Pemerintah dalam hal ini berharap agar inflasi tidak melebihi level 0,5 persen sebagaimana target yang ditetapkan. Mengingat pangan masih menjadi salah satu komponen utama inflasi, maka serangkaian upaya untuk menjaga gejolak pangan telah dilakukan.
Di antaranya dengan menambah ketersediaan stok, memperlanjar jalur distribusi, melakukan operasi pasar, hingga menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beberapa komoditas di tingkat pedagang maupun ritel. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi terhadap kinerja tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Pasalnya, harga kebutuhan pangan selama bulan Ramadhan kemudian menjelang Idul Fitri relatif stabil.
"Inflasi kita pada tahun ini termasuk melihat harga bahan pokok, termasuk yang terendah dalam beberapa tahun terakhir. Kalau dulu inflasi harga pangan menonjol, tahun ini cenderung menyebar. (Komponen yang mempengaruhi) ada di pangan, perumahan sampai administered price," terang Darmin.
Kendati demikian, sambung dia, pemerintah tetap mewaspadai dampak musim paceklik pada bulan November-Desember. Musim paceklik biasanya berpotensi mengancam tingkat produksi komoditas pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News