Kegiatan tersebut melibatkan 40 UMKM Kota Pekalongan yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam program revitalisasi pasar rakyat bertajuk Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih dan Terawat).
Pasar ini merupakan program revitalisasi yang meliputi aspek fisik dan nonfisik dari pasar rakyat. Peningkatan kapasitas dilakukan di antaranya melalui kegiatan pelatihan sebagai salah satu bentuk dukungan nonfisik terhadap keberadaan pelaku usaha UMKM, baik dalam ruang lingkup pasar tradisional (pasar rakyat) maupun UMKM secara umum.
"Dari hasil assessment kami kepada para pelaku UMKM di Kota Pekalongan, beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah strategi dan kemampuan pengelolaan usaha yang lebih profesional. Rata-rata para pelaku UMKM dalam melakukan kegiatan usahanya, dari mencari bahan baku, pengolahan sampai pemasaran produk masih ditangani oleh orang yang sama," jelas Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi, dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu 27 Mei 2017.
Dia menambahkan, hal ini terbukti mampu menekan biaya operasional, namun sayangnya seringkali mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan karena proses produksi tidak dilakukan secara profesional.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS, 2006) populasi UMKM mencapai 42,5 juta unit atau 99,9 persen dari keseluruhan pelaku bisnis di Tanah Air. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 99,6 persen. Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,7 persen.
Untuk itu, pada pelatihan ini peserta dibekali pengetahuan akan fungsi dan manfaat manajemen serta pemasaran bagi pengembangan usaha. Tujuannya adalah untuk mendorong pelaku usaha UMKM agar memiliki kemampuan manajerial yang baik dan profesional. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi motivasi dan sharing session dari pelaku UMKM yang sudah mumpuni dalam menjalankan usahanya.
"Kota Pekalongan adalah salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Lebih dari itu, kekayaan motif dan produk batiknya mengukuhkan Kota Pekalongan masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori craft dan folk art sehingga produk-produk UMKM lain dari Kota Pekalongan akan memiliki kemungkinan lebih besar dan mudah dikenali oleh pasar," tambah dia.
Oleh karena itu, ujarnya, penting untuk dapat mempersiapkan pelaku usaha yang berorientasi pada pengelolaan usaha dan pemasaran produk yang lebih profesional.
Sekadar informasi, untuk kegiatan pelatihan dan literasi keuangan UMKM, Yayasan Danamon Peduli mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 juta selama 2017 dengan sasaran lokasi pelatihan di DI Yogyakarta, Pekalongan, Probolinggo, dan Balikpapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News