Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, pada Maret 2016, Adira Finance telah melakukan penerbitan obligasi sebagai bagian dari Obligasi Berkelanjutan III dengan jumlah penerbitan sebesar Rp1,1 triliun. Adapun penerbitan obligasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan ekspansi di masa yang akan datang.
"Dengan demikian, jumlah pendanaan eksternal menjadi sebesar Rp20,9 triliun, dengan gearing ratio sebesar 4,6 kali, masih jauh dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 10 kali," ungkap Made, ketika berbincang dengan awak media, di Pastis Kitchen & Bar, Aston Kuningan Suites, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Tidak hanya itu, lanjut Made, Adira Finance juga mendapat dukungan pendanaan melalui fasilitas pembiayaan bersama dari induk usaha, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, sebanyak 42 persen dari total piutang pembiayaan yang dikelola atau setara dengan Rp18,6 triliun.
"Untuk komposisi pendanaan itu sebanyak 50 persen obligasi, sebanyak 25 persen offshore, dan sebanyak 25 persen dari bank lokal. Bank-bank dalam negeri penting untuk jadi mitra kita. Obligasi selalu dipilih karena sesuai dengan kebutuhan kita karena jangka waktunya bisa tiga tahun sampai lima tahun," tutur Made.
Sementara itu, Adira Finance mencatat laba bersih sebesar Rp593 miliar atau mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp198 miliar. Adapun pencapaian itu mengalami pertumbuhan hampir sebanyak 200 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2015.
Direktur Utama Adira Finance Wiily Suwandi Dharma mengatakan, secara umum, perekonomian nasional menunjukkan tanda-tanda kestabilan di tengah berbagai tekanan eksternal dan perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Diperkirkaan perbaikan ini terus terjadi seiring reformasi kebijakan.
"Kami membukukan laba bersih sebesar Rp593 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp198 miliar," ungkap Willy.
Sampai semester I-2016, tambah Willy, Adira Finance mampu menjaga penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp14,9 triliun. Sedangkan sampai akhir 2016, Adira Finance menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp30 triliun sampai dengan Rp32 triliun.
"Tentunya dengan memperhatikan perkembangan pasar terkini. Adapun laba ini mengalami kenaikan karena ada beberapa komponen seperti revenue yang naik, dan cost recovery yang naik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News