Hal itu yang menjadi kekhawatiran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menurut dia, Indonesia tidak mungkin digempur oleh tenaga profesional dari negara lain. Pasalnya, upah tenaga profesional yang bekerja di Indonesia masih rendah.
"Sering orang khawatir bahwa nanti tenaga kerja dari Singapura, Malaysia masuk ke Indonesia. Tidak ada sejarah di dunia ini negara yang tinggi gajinya akan pergi ke negara yang rendah gajinya. Yang terjadi justru sebaliknya, tenaga profesional Indonesia yang baik malah pergi ke Singapura. Itu yang kita khawatirkan," ujar JK, dalam Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ke-VII, di Trans Luxury Hotel, Bandung, Senin (23/11/2015).
Maka dari itu, lanjutnya, para pengusaha Tanah Air harus menjaga tenaga kerja profesionalnya agar tidak lari ke negara lain. "Apabila terjadi kerja sama untuk kebebasan jasa dan people to people dapat bebas, maka apabila pengusaha tidak jaga usahanya dengan baik, maka para profesionalnya tentu tidak puas dan dia pergi ke negara-negara yang lebih baik. Jika begitu, maka kita akan kekurangan para profesional," tutur JK.
Selain itu, lanjutnya, para pengusaha juga diminta untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan tenaga kerjanya. Karena dengan begitu, maka industri nasional akan jalan dan akan maju seperti yang diharapkan.
"Oleh karena itu kita harapkan banyak kerja sama, banyak kemajuan dan mari kita bina bangsa ini dengan sebaik-baiknya. Karena pemeirntah menginginkan kerja sama, menginginkan dorongan besar, usaha yang baik dan tentu usaha untuk kita majukan bangsa ini," pungkas JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News