Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, harga Gabah Kering Panen (GKP) minimal Rp3.700 kilogram (kg). Namun, saat ini harga jual gabah di petani bisa mencapai Rp4.000 per kg.
"Kita lagi masuk panen raya, tapi harga gabah malah naik. Sampai saat ini harga gabah masih bertengger di angka Rp4.000," kata Amran, di sela-sela panen raya di Desa Menrek, Cilacap, Jawa Tengah, Senin, 29 Februari.
Amran melanjutkan, untuk tetap menjaga harga tersebut, Amran meminta Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) hadir melakukan penyerapan di tengah petani yang tengah panen.
Dalam Inpres Nomor 5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, disebutkan untuk harga pembelian GKP dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.700 per kg di petani, atau Rp3.750 per kg di penggilingan.
Harga Pembelian Pemerintah untuk gabah dan beras tersebut mengalami peningkatan dibandingkan HPP yang diterapkan dalam Inpres Nomor 3 tahun 2012, dengan harga pembelian GKP dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.300 per kg di petani, atau Rp3.350 per kg di penggilingan.
Amran menekankan, pascapanen petani harus melakukan gerakan tanam cepat serentak untuk melakukan peningkatan produksi padi. Hal ini untuk menghindari kekosongan suplai beras.
"Kita sediakan alat mesin pertanian agar petani mudah dan cepat menanamnya. Petani kami dorong supaya tidak 'tidur' setelah panen raya," ujar Amran.
Dalam panen raya serentak itu, Kementan dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga membeli 10 ton Gabah Kering Giling (GKG) petani Desa Mernek. Hal ini merupakan realisasi program dari pemerintah untuk memotong supply chain yang terlalu panjang.
"Dengan ini, saya berharap harga GKG tidak terlalu murah di level petani dan terlalu tinggi di tingkat konsumen," pungkas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News