JK mengatakan, saat itu tiba pasar bebas resmi dibuka, artinya Indonesia akan menerima serbuan dari negara-negara ASEAN lain termasuk alam sektor ketenagakerjaan. JK mengingatkan agar tak usah khawatir akan serbuan bangsa lain.
"Ada MEA apa yang dikhawatirkan? Kita tidak bersaing dengan Singapura dan Malaysia dan yang lain, karena kita pasti lebih untung. Misalnya tenaga kerja. Tidak ada sejarah tenaga kerja tinggi pendapatannya bekerja ke tempat yang rendah pendapatannya. Selalu terbalik," terangnya, Selasa (17/11/2015).
Menurut dirinya, peluang justru datang untuk Indonesia dalam menyerbu pasar ASEAN. Pria berusia 73 tahun ini menilai nantinya tenaga kerja profesional Indonesia yang akan bekerja di negara-negara ASEAN lainnya. Sebab pendapatan yang akan diterima pasti akan lebih tinggi dibandingkan bekerja di Indonesia.
"Jadi nanti yang terjadi, profesional kita kerja ke Malaysia, Thailand, tidak akan terjadi dokter mereka ke sini. Pasti dokter kita yang tertarik ke sana," terangnya.
Wakil Presiden dua periode ini pun menyampaikan agar tidak usah khawatir dengan banyaknya tenaga kerja asing yang kini bekerja Indonesia. Menurutnya itu adalah bagian dari investasi asing.
"Jangan berpikir tenaga asing mengambil lapangan kerja kita. Karena itu bagian dari investasi, setiap masuk satu orang asing maka membuka 100 lapangan pekerjaan baru untuk kita. Jadi tidak banyak juga yang masuk untuk menutup pekerjaan orang Indonesia. Mereka juga ada batasan syaratnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News