"Pada 2016 nilai outstanding pembiayaan korporasi Bank Muamalat tercatat meningkat sebanyak 8,67 persen dari nilai outstanding pembiayaan korporasi 2015 yang sebesar Rp21,44 triliun," kata Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman, di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 10 April 2017.
Dirinya menambahkan, ekonomi Indonesia pada 2017 lebih optimis dan masih cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dalam merespons gejolak ekonomi global. Ini artinya memberi peluang untuk Bank Muamalat bisa meningkatkan penyaluran pembiayaan di tahun ini.
.jpg)
Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman (Foto: MTVN/Eko Nordiansyah)
Sementara itu, Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto menyebutkan, pihaknya akan fokus pada penyaluran pembiayaan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan berlabel blue chip. Hal ini, kata dia, sebagai langkah perseroan untuk mengoptimalkan penyaluran pembiayaan korporasi di tahun ini.
"Berbagai perusahaan yang kami targetkan antara lain berasal dari sektor infrastruktur, industri kendaraan bermotor, agrikultur seperti industri kelapa sawit, perdagangan, makanan minuman, pendidikan, kesehatan, real estate, dan lain-lain," jelas dia.
Selain memenuhi target pembiayaan korporasi, Bank Muamalat berharap agar upaya ini dapat memacu tren positif pertumbuhan sektor pembiayaan di Indonesia. Sebagaimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini dapat mencapai sembilan sampai 12 persen.
Sekadar diketahui, pada 2016 secara keseluruhan pertumbuhan pembiayaan Bank Muamalat cenderung stagnan. Sepanjang tahun lalu, perseroan tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp40,1 triliun untuk semua segmen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News